Aku terlahir sebagai hujan.
Banyak yang iri dengan ku, karna kata mereka aku adalah sumber kebaikan.
Dengan kehadiranku, tumbuhan bisa tumbuh dengan subur,
Tidak ada yang namanya kekeringan.
Semuanya bisa makmur.

Dibalik semuanya itu aku sangat sedih dengan diriku sendiri.
Bagaimana tidak? Setiap aku datang mereka selalu menghardikku.
Menyalahkanku karna mereka anggap aku lah penghalang kesuksesan mereka.
Padahal Tuhan sudah menyuruh  mereka agar berdo'a ketika aku datang, bukannya memaki.

Disudut rumah yang sepi pun sering kali timbul tangisan ketika aku datang.
Mereka bilang kehadiranku hanya mengingatkan mereka akan masa lalu yang pahit.
Padahal aku datang karna mereka yang meminta...